10 menit read

Kanker Hati: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Oona

Oona

Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling berbahaya

Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling berbahaya karena sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Di Indonesia, kanker hati menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi keempat, dengan lebih dari 23.000 kasus baru setiap tahun. Simak terus karena artikel ini akan membahas penyebab, gejala, metode pengobatan, cara pencegahannya, serta peranan penting Asuransi Kanker Oona dapat membantu Anda menghadapi tantangan finansial akibat kanker hati.

Apa itu Kanker Hati?

Kanker hati adalah pertumbuhan sel-sel abnormal tak terkendali di hati. Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler (HCC), yang berasal dari sel utama hati, yaitu hepatosit. Penyakit ini sering kali berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut.
 

Dalam dua dekade terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah kasus kanker hati. Menurut data Globocan 2020, terdapat 21.392 kasus baru kanker hati di Indonesia, yang menyumbang 5,4% dari total kasus kanker di negara ini. 
 

Peningkatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, seperti tingginya prevalensi infeksi hepatitis B dan C, konsumsi alkohol berlebihan, serta meningkatnya kasus penyakit hati berlemak non-alkohol akibat perubahan gaya hidup dan pola makan.
 

Hal ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif untuk mengurangi beban penyakit ini di Indonesia.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Hati

Kanker hati adalah salah satu jenis kanker yang memiliki faktor risiko beragam, baik yang berasal dari infeksi kronis maupun gaya hidup. Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker hati:

1. Infeksi Virus Hepatitis B dan C

Infeksi virus hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV) adalah penyebab utama kanker hati di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
 

  • Hepatitis B dapat ditularkan, misalnya dari ibu ke bayi saat persalinan, melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Diperkirakan sekitar 8 juta orang di Indonesia hidup dengan infeksi hepatitis B kronis, yang meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati.

  • Hepatitis C terutama ditularkan melalui darah yang terkontaminasi, misalnya dari transfusi darah yang tidak aman atau penggunaan jarum suntik bergantian. Tidak seperti hepatitis B, belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C, sehingga deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
     

Infeksi kronis virus ini dapat menyebabkan peradangan hati yang berlangsung lama dan akhirnya berkembang menjadi sirosis, kondisi yang meningkatkan risiko kanker hati secara signifikan. 

2. Sirosis Hati

Sirosis terjadi ketika jaringan hati yang sehat mengalami kerusakan dan digantikan oleh jaringan parut. Seiring waktu, kondisi ini dapat mengganggu fungsi hati dan meningkatkan risiko kanker hati.
 

  • Sekitar 80-90% kasus kanker hati berkembang dari pasien yang sebelumnya mengalami sirosis.
     

  • Penyebab utama sirosis di Indonesia adalah infeksi hepatitis B dan C, konsumsi alkohol berlebihan, serta penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
     

Karena sirosis sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, banyak pasien baru menyadari kondisinya ketika komplikasi serius, seperti gagal hati atau kanker hati, mulai muncul.

3. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol memiliki efek toksik pada hati dan dapat menyebabkan peradangan kronis yang mengarah pada sirosis dan akhirnya kanker hati.
 

  • Konsumsi lebih dari 3-4 gelas alkohol per hari selama bertahun-tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati secara signifikan.
     

  • Di Indonesia, kebiasaan konsumsi alkohol berlebihan masih menjadi penyebab utama penyakit hati, terutama di kalangan pria.
     

Mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol merupakan salah satu langkah penting dalam menurunkan risiko kanker hati.

4. Penyakit Hati Berlemak Non-Alkohol (NAFLD)

NAFLD adalah kondisi di mana terjadi penumpukan lemak di hati yang tidak berkaitan dengan konsumsi alkohol.
 

  • Peningkatan kasus obesitas dan diabetes tipe 2 di Indonesia telah menyebabkan lonjakan signifikan dalam jumlah penderita NAFLD.
     

  • Sekitar 25-30% populasi dunia mengalami NAFLD, dan sebagian dari mereka dapat berkembang menjadi sirosis serta meningkatkan risiko kanker hati.
     

Karena NAFLD sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, resistensi insulin, atau sindrom metabolik.

5. Paparan Aflatoksin

Aflatoksin adalah racun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus, yang sering tumbuh pada makanan yang disimpan dalam kondisi lembab dan hangat, seperti:
 

  • Kacang tanah

  • Jagung

  • Produk kedelai

  • Gandum
     

Paparan aflatoksin dalam jangka panjang telah terbukti meningkatkan risiko kanker hati, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, di mana kelembaban tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur lebih cepat.
 

Untuk mengurangi risiko paparan aflatoksin:
 

  • Simpan makanan dalam kondisi kering dan sejuk.
     

  • Hindari mengkonsumsi makanan yang terlihat berjamur.
     

  • Gunakan produk makanan yang telah melalui pengujian aflatoksin yang ketat.

6. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker hati, risiko Anda untuk mengembangkan penyakit ini juga lebih tinggi.
 

  • Faktor genetik dapat mempengaruhi cara tubuh menangani toksin dan memperbaiki kerusakan sel, sehingga beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap perkembangan kanker hati dibandingkan yang lain.

  • Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker hati, sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda awal

Gejala Kanker Hati

Kanker hati dikenal sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Akibatnya, banyak penderita baru menyadari penyakit ini ketika kanker telah mencapai stadium lanjut dan mulai mempengaruhi fungsi hati secara signifikan.
 

Meskipun begitu, ada beberapa tanda yang dapat menjadi indikasi awal gangguan pada hati. Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut secara berkelanjutan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter:

1. Penurunan Berat Badan Drastis

  • Kehilangan berat badan yang cepat tanpa sebab yang jelas bisa menjadi tanda bahwa tubuh mengalami gangguan metabolisme akibat kanker hati.
     

  • Penurunan berat badan yang tidak direncanakan sering kali terjadi bersamaan dengan hilangnya massa otot dan kelemahan tubuh.

2. Kehilangan Nafsu Makan

  • Banyak pasien kanker hati melaporkan perubahan nafsu makan yang signifikan, bahkan ketika mereka tidak sedang menjalani pengobatan.
     

  • Ini bisa disebabkan oleh perubahan metabolisme tubuh serta peradangan yang disebabkan oleh tumor dalam hati.

3. Nyeri di Perut Bagian Atas

  • Hati terletak di bagian kanan atas perut, tepat di bawah tulang rusuk. 
     

  • Tumor yang tumbuh di hati dapat menyebabkan tekanan atau peradangan, yang menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terasa tumpul dan konstan.

4. Mual dan Muntah

  • Kanker hati dapat mengganggu fungsi hati dalam menyaring racun, menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan seperti mual berkepanjangan atau muntah tanpa sebab yang jelas.
     

  • Pada beberapa kasus, pasien mengalami rasa penuh di perut meskipun hanya makan dalam jumlah sedikit.

5. Kulit dan Mata Menguning (Jaundice)

  • Jaundice (penyakit kuning) terjadi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat akibat gangguan fungsi hati.
     

  • Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning, urin menjadi gelap, dan feses bisa berwarna pucat atau abu-abu.
     

  • Ini adalah salah satu gejala utama yang menunjukkan bahwa hati sudah tidak berfungsi dengan baik.

6. Pembengkakan di Perut dan Kaki

  • Akumulasi cairan dalam perut (asites) dan pembengkakan kaki sering terjadi pada pasien dengan kanker hati stadium lanjut.
     

  • Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi protein oleh hati, yang mengakibatkan keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu.
     

  • Pembengkakan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan karena tekanan di rongga perut.

7. Kelelahan Ekstrim dan Lemah

  • Pasien kanker hati sering mengalami kelelahan ekstrim meskipun mereka tidak melakukan aktivitas berat.
     

  • Kelelahan ini terjadi karena gangguan metabolisme tubuh, penurunan produksi energi, dan efek dari tumor yang terus berkembang di dalam tubuh.
     

  • Pada beberapa kasus, pasien juga mengalami kesulitan berkonsentrasi dan mudah merasa pusing.

Gejala Lanjutan yang Perlu Diwaspadai

Selain gejala utama di atas, kanker hati stadium lanjut juga dapat menyebabkan kondisi berikut:
 

  • Demam berkepanjangan: Terjadi karena infeksi sekunder atau peradangan dalam tubuh akibat kanker.
     

  • Gatal-gatal pada kulit: Disebabkan oleh peningkatan kadar empedu dalam darah.
     

  • Pendarahan yang sulit berhenti: Hati berperan dalam produksi protein pembekuan darah. Jika hati terganggu, pasien lebih rentan mengalami memar dan pendarahan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama penurunan berat badan drastis, jaundice, dan pembengkakan perut, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan kanker hati.
 

Selain itu, bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat hepatitis B atau C, kebiasaan konsumsi alkohol, atau riwayat keluarga dengan kanker hati, pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat disarankan.

Diagnosis Kanker Hati

Untuk memastikan diagnosis kanker hati, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
 

  • Tes Darah – Untuk mendeteksi fungsi hati dan kadar alfa-fetoprotein (AFP), penanda tumor hati.
     

  • Pencitraan (Ultrasonografi, CT Scan, MRI) – Untuk melihat keberadaan tumor di hati.
     

  • Biopsi Hati – Pengambilan sampel jaringan hati untuk dianalisis di laboratorium.

Pengobatan Kanker Hati

Pengobatan kanker hati tergantung pada stadium penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:

1. Operasi

  • Reseksi hati – Mengangkat bagian hati yang terkena kanker.
     

  • Transplantasi hati – Mengganti hati yang rusak dengan hati sehat dari donor.

2. Terapi Lokal

  • Ablasi – Menghancurkan sel kanker dengan panas (radiofrequency ablation) atau dingin (cryoablation).
     

  • Embolisasi – Menghalangi aliran darah ke tumor untuk menghentikan pertumbuhannya.

3. Terapi Sistemik

  • Kemoterapi – Menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
     

  • Terapi Target – Obat-obatan khusus yang menyerang sel kanker tanpa merusak sel sehat.
     

  • Imunoterapi – Meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Pencegahan Kanker Hati

Mencegah kanker hati jauh lebih mudah dibandingkan mengobatinya. Karena banyak kasus kanker hati berawal dari infeksi virus, sirosis, atau faktor gaya hidup, Anda dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini dengan menerapkan kebiasaan sehat. Berikut beberapa langkah pencegahan utama yang dapat dilakukan:

1. Vaksinasi Hepatitis B

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kanker hati adalah dengan vaksinasi hepatitis B (HBV).
 

  • Hepatitis B adalah salah satu penyebab utama kanker hati, terutama di Indonesia, di mana tingkat infeksi HBV masih tinggi.
     

  • Vaksin hepatitis B aman dan efektif hingga 98% dalam mencegah infeksi.
     

  • Anak-anak sebaiknya menerima vaksin sejak bayi, sedangkan orang dewasa yang belum divaksin juga dianjurkan untuk mendapatkannya, terutama jika mereka memiliki faktor risiko tinggi (seperti pekerja medis atau orang dengan pasangan yang terinfeksi HBV).
     

Catatan: Tidak ada vaksin untuk hepatitis C, jadi langkah terbaik adalah menghindari faktor risiko penularannya.

2. Hindari Penggunaan Jarum Suntik Bersama

Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis B dan C, yang berujung pada kanker hati.
 

  • Hindari penggunaan jarum suntik bersama, terutama bagi mereka yang menjalani pengobatan dengan suntikan atau pengguna narkoba suntik.
     

  • Pastikan peralatan medis, seperti alat suntik, jarum tato, atau peralatan kosmetik yang berhubungan dengan darah (misalnya jarum akupunktur), digunakan dalam kondisi steril dan sekali pakai.
     

Tips: Jika Anda harus menerima transfusi darah, pastikan darah yang digunakan telah melalui pemeriksaan ketat untuk mencegah penularan hepatitis C.

3. Konsumsi Makanan Sehat dan Hindari Aflatoksin

Pola makan sehat dapat menjaga kesehatan hati dan mengurangi risiko kanker hati.

a. Hindari Aflatoksin

Aflatoksin adalah zat beracun yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus, yang tumbuh pada makanan yang disimpan dalam kondisi lembap, seperti:
 

  • Kacang tanah

  • Jagung

  • Gandum

  • Produk kedelai yang terkontaminasi
     

Cara Menghindari Aflatoksin:
 

  • Simpan makanan di tempat yang kering dan sejuk.
     

  • Pilih produk makanan yang telah melewati standar keamanan pangan.
     

  • Hindari mengonsumsi makanan yang terlihat berjamur atau memiliki rasa pahit dan tengik.

b. Konsumsi Makanan yang Menyehatkan Hati

Makanan tertentu dapat membantu menjaga kesehatan hati, seperti:
 

  • Sayuran hijau (bayam, brokoli) yang kaya akan antioksidan.
     

  • Buah-buahan seperti jeruk, apel, dan beri yang membantu detoksifikasi hati.
     

  • Makanan tinggi serat seperti oat dan kacang-kacangan. 
     

  • Teh hijau yang mengandung senyawa katekin untuk melindungi sel hati.
     

  • Ikan berlemak (salmon, tuna) yang kaya asam lemak omega-3 untuk mengurangi peradangan hati.

4. Batasi Konsumsi Alkohol

Alkohol adalah salah satu penyebab utama sirosis hati, yang merupakan faktor risiko terbesar kanker hati.
 

  • Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak sel hati dan memicu peradangan kronis.
     

  • Batas konsumsi alkohol yang aman menurut WHO adalah tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
     

  • Jika memungkinkan, hentikan konsumsi alkohol sepenuhnya untuk menjaga kesehatan hati.
     

 Alternatif Sehat: Gantilah alkohol dengan minuman sehat seperti jus alami, air kelapa, atau teh herbal untuk mendukung kesehatan hati.

5. Rutin Memeriksakan Kesehatan Hati

Pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mendeteksi penyakit hati sejak dini, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi terkena kanker hati.
 

  • Tes darah (Liver Function Test/LFT) dapat mendeteksi adanya gangguan fungsi hati.
     

  • Tes Alpha-Fetoprotein (AFP) dapat membantu mengidentifikasi keberadaan tumor hati pada tahap awal.
     

  • USG hati, CT scan, atau MRI dapat dilakukan untuk melihat kondisi hati secara lebih mendetail.
     

  • Jika Anda memiliki riwayat hepatitis B atau C, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani skrining rutin setidaknya setiap 6 bulan.

Siapa yang Perlu Pemeriksaan Rutin?

  • Orang dengan riwayat hepatitis B atau C.
     

  • Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker hati.
     

  • Penderita sirosis hati atau penyakit hati kronis lainnya.
     

  • Orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan.

Pentingnya Asuransi untuk Kanker Hati

Karena kanker hati sering kali terdiagnosis pada stadium lanjut dan membutuhkan perawatan medis yang mahal, memiliki perlindungan finansial sangat penting. Dengan Asuransi Kanker Oona, Anda bisa mendapatkan manfaat sebagai berikut:
 

  • Santunan tunai hingga Rp 500 juta setelah diagnosis kanker hati (termasuk kanker stadium awal)
     

  • Tanpa pemeriksaan medis, hanya perlu menjawab 4 pertanyaan kesehatan
     

  • Premi terjangkau mulai dari Rp 11.500 per bulan
     

  • Dapat digunakan untuk biaya pengobatan, perawatan, atau kebutuhan lain
     

  • Perlindungan dari usia 18- 65 tahun, dan bisa diperpanjang hingga usia 70 tahun

Kesimpulan

Mencegah kanker hati memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk vaksinasi hepatitis B, menghindari paparan virus hepatitis C, menjaga pola makan sehat, membatasi konsumsi alkohol, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker hati secara signifikan.
 

Namun, meskipun upaya pencegahan sudah dilakukan, risiko kanker hati tetap ada, terutama bagi mereka yang memiliki faktor genetik atau riwayat penyakit hati. Oleh karena itu, melindungi diri dengan asuransi penyakit kritis adalah langkah bijak untuk menghindari beban finansial akibat pengobatan kanker yang mahal.

Pertanyaan yang sering diajukan

Apa saja gejala kanker hati yang perlu diwaspadai?

Answer
Kanker hati sering tidak bergejala pada tahap awal. Namun, pada stadium lanjut, gejala yang muncul meliputi penurunan berat badan drastis, kehilangan nafsu makan, nyeri perut atas, mual, muntah, kulit dan mata menguning (jaundice), pembengkakan perut dan kaki, serta kelelahan ekstrem.
Questions
Apa saja gejala kanker hati yang perlu diwaspadai?
Sequence Id
3
Tags

Bagaimana kanker hati didiagnosis?

Answer
Kanker hati didiagnosis melalui tes darah (AFP), pencitraan medis (USG, CT scan, MRI), dan biopsi hati untuk analisis jaringan.
Questions
Bagaimana kanker hati didiagnosis?
Sequence Id
6
Tags

Bagaimana cara mencegah kanker hati?

Answer
Pencegahan kanker hati meliputi vaksinasi hepatitis B, menghindari jarum suntik bersama, menjaga pola makan sehat, membatasi konsumsi alkohol, dan rutin memeriksakan kesehatan hati, terutama bagi yang berisiko tinggi.
Questions
Bagaimana cara mencegah kanker hati?
Sequence Id
5
Tags

Apa itu kanker hati dan seberapa umum penyakit ini di Indonesia?

Answer
Kanker hati adalah pertumbuhan sel-sel abnormal di hati yang tidak terkendali. Jenis yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler (HCC). Di Indonesia, kanker hati merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi keempat, dengan lebih dari 23.000 kasus baru setiap tahun.
Questions
Apa itu kanker hati dan seberapa umum penyakit ini di Indonesia?
Sequence Id
1
Tags

Apa penyebab utama kanker hati?

Answer
Penyebab utama kanker hati adalah infeksi kronis virus hepatitis B dan C, yang dapat menyebabkan peradangan hati dan berkembang menjadi sirosis. Faktor risiko lainnya termasuk konsumsi alkohol berlebihan, penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), paparan aflatoksin, serta faktor genetik.
Questions
Apa penyebab utama kanker hati?
Sequence Id
2
Tags

Apa saja metode pengobatan kanker hati?

Answer
Pengobatan tergantung stadium penyakit, termasuk operasi (reseksi atau transplantasi hati), ablasi dan embolisasi untuk menghentikan tumor, serta kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi untuk stadium lanjut.
Questions
Apa saja metode pengobatan kanker hati?
Sequence Id
7
Tags

Apakah kanker hati bisa disembuhkan?

Answer
Jika terdeteksi pada tahap awal, kanker hati dapat diobati dengan operasi atau transplantasi hati. Namun, pada stadium lanjut, pengobatan lebih difokuskan pada memperlambat perkembangan kanker dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Questions
Apakah kanker hati bisa disembuhkan?
Sequence Id
8
Tags

Berapa lama seseorang bisa bertahan dengan kanker hati?

Answer
Tingkat kelangsungan hidup pasien kanker hati tergantung pada stadium penyakit saat didiagnosis dan respons terhadap pengobatan. Jika kanker terdeteksi dini dan ditangani dengan baik, peluang bertahan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan kasus yang sudah mencapai stadium lanjut.
Questions
Berapa lama seseorang bisa bertahan dengan kanker hati?
Sequence Id
9
Tags

Bagaimana asuransi penyakit kritis dapat membantu pasien kanker hati?

Answer
Pengobatan kanker hati membutuhkan biaya yang sangat besar, terutama jika diperlukan terapi jangka panjang atau transplantasi hati.
Questions
Bagaimana asuransi penyakit kritis dapat membantu pasien kanker hati?
Sequence Id
10
Tags

Apakah kanker hati dapat menular?

Answer
Tidak, kanker hati bukan penyakit menular. Namun, penyebab utamanya—virus hepatitis B dan C—dapat menular melalui darah atau cairan tubuh. Oleh karena itu, vaksinasi dan tindakan pencegahan lainnya sangat dianjurkan.
Questions
Apakah kanker hati dapat menular?
Sequence Id
4
Tags

Artikel Terkait

How Critical Illness Insurance protects your savings from medical emergencies
Oona

Oona

Bagaimana Asuransi Penyakit Kritis Melindungi Tabungan Anda

Cara memilih asuransi penyakit kritis terbaik
Oona

Oona

Cara Memilih Asuransi Penyakit Kritis Terbaik

Pentingnya asuransi penyakit kritis dalam keuangan pribadi
Oona

Oona

Pentingnya Asuransi Penyakit Kritis dalam Keuangan Pribadi

Cara memilih asuransi penyakit kritis tanpa boros
Oona

Oona

Cara Memilih Asuransi Penyakit Kritis yang Tepat Tanpa Boros

Deteksi dini kanker pada anak
Oona

Oona

Deteksi Dini Kanker pada Anak: Tanda-Tanda yang Harus Diwaspadai

Peran Nutrisi dalam Pencegahan Kanker
Oona

Oona

Peran Nutrisi dalam Pencegahan Kanker

Kanker hati merupakan salah satu jenis kanker yang paling berbahaya
Oona

Oona

Kanker Hati: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Kanker paru-paru
Oona

Oona

Kanker Paru-Paru: Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Kanker pada anak
Oona

Oona

Kanker pada Anak: Gejala dan Penanganan

Kenali Gejala Kanker Kolorektal
Oona

Oona

Kenali Gejala Kanker Kolorektal

Fakta dan Mitos Tentang Kanker Payudara
Oona

Oona

Fakta dan Mitos Tentang Kanker Payudara

Jenis kanker umum di Indonesia dan pentingnya asuransi penyakit kritis
Oona

Oona

Jenis Kanker Umum di Indonesia

8 penyebab stroke
Oona

Oona

Waspadai, 8 Penyebab Stroke dan Jenisnya!

Menjaga kesehatan jantung
Oona

Oona

9 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dari Usia Muda!

Penyebab stroke hemoragik
Oona

Oona

Stroke Hemoragik: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Gejala Kanker Payudara
Oona

Oona

Kenali Gejala Kanker Payudara

Gejala Kanker Serviks
Oona

Oona

Gejala Kanker Serviks

Ciri-ciri Kanker Serviks yang Perlu Diketahui
Oona

Oona

Ciri-ciri Kanker Serviks yang Perlu Diketahui

Ciri-ciri kanker payudara yang perlu diwaspadai
Oona

Oona

Ciri-ciri Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Apakah diabetes meningkatkan risiko serangan jantung?
Oona

Oona

Apakah Diabetes Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Perbedaan asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis Oona
Oona

Oona

Perbedaan Asuransi Kesehatan dan Asuransi Penyakit Kritis Oona

Makanan sehat untuk jantung
Oona

Oona

Makanan Sehat untuk Jantung: Panduan Lengkap untuk Pola Hidup Sehat

Kenali Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita
Oona

Oona

Kenali Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita

Kenali gejala stroke dan tanda-tanda awal
Oona

Oona

Gejala Stroke: Kenali Tanda-Tanda Awal dan Pencegahan Efektif

Kenali Macam-Macam Kanker Penyebab Gejala dan Cara Pencegahan
Oona

Oona

Kenali Macam Macam Kanker Penyebab Gejala dan Cara Pencegahan

Penyebab Serangan Jantung Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya
Oona

Oona

Penyebab Serangan Jantung: Faktor Risiko dan Cara Pencegahannya

Apakah penderita kanker dapat disembuhkan sepenuhnya
Oona

Oona

Apakah Penderita Kanker Dapat Disembuhkan Sepenuhnya?

Stroke Iskemik: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya
Oona

Oona

Stroke Iskemik: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya

Panduan Memilih Asuransi Penyakit Kritis
Oona

Oona

Panduan Memilih Asuransi Penyakit Kritis

 Menghindari Serangan Jantung dan Faktor Risikonya
Oona

Oona

Menghindari Serangan Jantung dan Faktor Risikonya

Apakah Pengobatan Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan?
Oona

Oona

Apakah Pengobatan Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah BPJS Kesehatan Mencakup Penyakit Stroke?
Oona

Oona

Apakah BPJS Kesehatan Mencakup Penyakit Stroke?

Apa Itu Asuransi Umum?
Oona

Oona

Apa Itu Asuransi Umum?

Beli Asuransi Kanker Oona Sekarang!

Cek Harga Gratis