Salah satu alasan utama mengapa obesitas berkontribusi pada risiko stroke adalah karena dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Kelebihan berat badan membebani jantung dan membuat arteri tersumbat oleh lemak, yang akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, obesitas juga terkait dengan gangguan metabolisme seperti resistensi insulin dan peradangan kronis.
Kondisi-kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Untuk mengurangi risiko stroke, penting untuk mengelola berat badan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
2. Kebiasaan Merokok
Penyebab stroke berikutnya adalah kebiasaan merokok.
Merokok merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk stroke.
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan penyebab utama stroke.
Selain itu, asap rokok juga dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan penumpukan lemak di arteri, dan membuat darah menjadi lebih kental.
Bahkan, paparan terus-menerus terhadap asap rokok (terutama bagi perokok pasif) juga meningkatkan risiko tersebut, lho.
3. Tingginya Tekanan Darah
Pasti Anda sudah tahu bahwa salah satu penyebab stroke adalah tingginya tekanan darah.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menjadi rusak atau bahkan pecah, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke. Untuk itu, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrolnya, seperti mengadopsi pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.
Jika tekanan darah Anda lebih tinggi dari 140/90, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
4. Mengidap Penyakit Jantung
Penyakit jantung dan stroke memiliki hubungan erat karena keduanya terkait dengan sistem peredaran darah dalam tubuh.
Gangguan pada jantung seperti detak jantung tidak teratur atau pembentukan gumpalan darah dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.
5. Genetik
Faktor ini cukup berpengaruh pada risiko stroke seseorang.
Artinya, jika Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke, risiko Anda untuk bisa mengalami kondisi serupa akan meningkat.
Faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan risiko seseorang terkena stroke.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami riwayat kesehatan keluarga dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6. Usia
Walaupun usia bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan, namun semakin tua seseorang biasanya semakin tinggi tingkat risiko mereka untuk mengalami stroke.
Ketika seseorang menua, risiko terserang stroke cenderung meningkat, terutama setelah usia 55 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua seseorang, semakin penting untuk menyadari risiko stroke yang lebih tinggi dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
7. Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi yang tidak terkontrol dapat menjadi faktor risiko serius untuk terjadinya stroke.
Ketika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, zat-zat berlemak ini dapat menumpuk di dinding-dinding pembuluh darah.
Seiring waktu, tumpukan tersebut dapat membentuk lapisan yang menyempitkan pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah yang lancar ke seluruh tubuh.
Akibatnya, sel-sel darah menjadi kesulitan untuk mengalir dengan baik, meningkatkan risiko terjadinya penyakit berbahaya seperti stroke.
8. Diabetes