Asuransi Perjalanan: Tiket Masuk ke Wilayah Schengen
Bayangkan Anda sudah siap berangkat ke Eropa, dokumen lengkap, tiket di tangan, itinerary sudah tersusun rapi. Tapi visa ditolak karena tidak menyertakan bukti asuransi perjalanan.
Pengajuan Visa Schengen mewajibkan Anda menyertakan polis asuransi perjalanan yang memenuhi standar; cakupan minimal €30.000 untuk biaya medis, berlaku di seluruh 27 negara Schengen, dan mencakup evakuasi medis serta pemulangan jenazah.
Sumber resmi dari European Commission menjelaskan secara spesifik soal ini.
Menurut data dari SchengenVisaInfo, penolakan visa akibat dokumen asuransi yang tidak sesuai masih terjadi pada lebih dari 7% pengajuan di Asia Tenggara tahun lalu.
Agar Anda tidak termasuk dalam statistik itu, kami siapkan panduan praktis:
Standar asuransi yang wajib untuk Visa Schengen
Tips memilih polis terbaik sesuai kebutuhan dan budget
Rekomendasi produk dari Oona dan cara klaimnya
Strategi hemat tanpa mengorbankan perlindungan
Untuk memahami dulu soal harga, Anda bisa juga membaca artikel berapa harga asuransi perjalanan? Dan bila Anda penasaran perbedaan jenis asuransi, simak jenis-jenis asuransi perjalanan yang perlu Anda tahu.
Setelah tahu pentingnya asuransi sebagai salah satu syarat utama visa Schengen, kini mari kita bahas lebih dalam mengapa aturan ini begitu ketat diterapkan oleh Uni Eropa dan konsulat negara-negara anggotanya.
Mengapa Visa Schengen Wajib Asuransi Perjalanan?
Mengajukan visa Schengen bukan hanya soal paspor dan itinerary salah satu dokumen paling krusial yang harus Anda siapkan adalah asuransi perjalanan internasional. Persyaratan ini tidak sekadar formalitas, melainkan diwajibkan secara hukum oleh Visa Code Regulation (EC) No 810/2009, yang mengatur pengajuan visa ke negara-negara Schengen.
Menurut laman resmi European Commission, setiap pengajuan visa Schengen wajib dilengkapi dengan asuransi perjalanan yang berlaku di seluruh negara anggota dan mencakup seluruh durasi perjalanan yang diajukan.
Dalam praktiknya, hampir semua konsulat negara Schengen di Indonesia (seperti Jerman, Belanda, Prancis, dan Italia) mencantumkan persyaratan yang seragam:
Asuransi harus memiliki cakupan biaya medis minimum €30.000
Harus mencakup evakuasi darurat medis dan pemulangan jenazah
Berlaku di seluruh wilayah Schengen, bukan hanya satu negara
Berlaku selama masa tinggal yang diajukan dalam permohonan visa
Beberapa konsulat bahkan mensyaratkan bahwa nama perusahaan asuransi harus tercantum dalam daftar penyedia yang diakui oleh kedutaan, atau bahwa polis harus dicetak dalam bahasa Inggris atau bahasa negara tersebut.
Di balik persyaratan yang tampak sederhana ini, sebenarnya ada alasan kuat mengapa otoritas Schengen sangat menekankan pentingnya asuransi perjalanan. Tujuannya bukan hanya administratif, tetapi juga untuk melindungi dua pihak sekaligus: pengunjung dan negara yang dikunjungi.
Risiko yang Ingin Diminimalkan oleh Otoritas Visa
Dari perspektif otoritas Schengen, kewajiban asuransi ini punya tujuan perlindungan ganda:
Menghindari beban biaya medis tak terbayar
Di Prancis, biaya rawat inap (“frais d’hospitalisation”) bisa cukup tinggi tergantung jenis pelayanan, obat, dan perawatan intensif. Beberapa rumah sakit melaporkan biaya hingga €3.000 per hari untuk unit perawatan intensif. Oleh kerna itu, Otoritas Schengen ingin memastikan pengunjung tidak menjadi beban sistem kesehatan publik mereka.
Mengurangi risiko evakuasi tanpa biaya jaminan
BetterCare menyebut bahwa rata‑rata biaya air ambulance berkisar $20.000 hingga $80.000 untuk satu penerbangan tunggal tanpa asuransi. Tanpa asuransi, ini bisa jadi tanggungan negara atau membebani keluarga. Menurut situs SkyCare Repatriation, penerbangan air ambulance di Eropa bisa berkisar antara £8.000 hingga £40.000 tergantung jarak, klinis, dan kebutuhan medis.
Mencegah penyalahgunaan visa untuk perawatan medis
Negara Schengen ingin memastikan bahwa visa tidak digunakan sebagai jalur untuk mengakses pengobatan gratis secara tidak sah.
Menjamin tanggung jawab hukum terhadap pengunjung
Asuransi yang sesuai membantu negara anggota melindungi turis maupun sistem hukum mereka sendiri, dalam situasi darurat atau insiden.
Walaupun tujuannya jelas, masih banyak pemohon visa yang gagal karena salah memilih atau kurang teliti dalam menyiapkan dokumen asuransi. Yuk, lihat kesalahan umum yang sering jadi penyebab penolakan visa agar Anda bisa menghindarinya.
Kenapa Visa Schengen Anda Bisa Gagal Gara-Gara Asuransi
Banyak kasus penolakan visa terjadi karena detail kecil pada polis asuransi yang terlewat, dan ini bisa mengakibatkan hilangnya jadwal perjalanan atau pemborosan biaya tiket dan akomodasi.
Dokumen VFS Global / Kedutaan Jerman Jakarta menyebutkan bahwa asuransi harus “sah selama masa perjalanan yang diajukan” dan mencakup “pemulangan jika sakit atau meninggal” dalam persyaratan asuransi kesehatan perjalanan untuk visa.
Menurut laporan tahunan dari SchengenVisaInfo, sekitar 7,2% dari aplikasi visa Indonesia yang ditolak disebabkan oleh dokumen pendukung yang tidak valid, termasuk asuransi yang tidak memenuhi ketentuan.
Kesalahan umum meliputi:
Polis hanya berlaku untuk satu negara, bukan seluruh wilayah Schengen
Durasi polis lebih pendek dari periode tinggal
Tidak mencantumkan limit klaim medis dalam Euro (€)
Polis dalam bahasa Indonesia tanpa terjemahan resmi
Akhirnya, banyak pemohon yang harus membayar ulang premi asuransi, mencetak ulang dokumen, dan reschedule jadwal visa interview, menyebabkan keterlambatan keberangkatan. Supaya tidak mengalami kendala serupa, penting untuk memahami secara detail apa saja syarat resmi asuransi perjalanan yang diakui untuk pengajuan visa Schengen. Berikut panduannya.
Syarat Asuransi Perjalanan untuk Visa Schengen
Mengajukan visa Schengen tanpa menyertakan asuransi perjalanan yang sesuai bisa langsung membuat permohonan Anda ditolak, meskipun dokumen lainnya lengkap. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara detail syarat yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
Polis yang Anda pilih tidak hanya harus mencakup perlindungan medis dasar, tapi juga memenuhi sejumlah kriteria wajib termasuk cakupan wilayah, masa berlaku, dan jenis perlindungan yang harus disertakan. Berikut ini ringkasan syarat yang perlu Anda pastikan ada di dalam polis asuransi Anda:
Penjelasan
|
Syarat |
|---|
Cakupan medis minimal
|
€30.000 atau setara
|
Wilayah berlaku
|
Semua negara Schengen
|
Durasi aktif
|
Sepanjang masa tinggal
|
Termasuk evakuasi dan repatriasi
|
Wajib, bukan opsional
|
Sumber: European Commission
Setelah tahu syarat-syarat wajibnya, langkah berikutnya adalah memilih penyedia asuransi yang kredibel dan diakui oleh kedutaan. Berikut beberapa perusahaan yang bisa Anda pertimbangkan.
Pilihan Penyedia Asuransi Perjalanan untuk Visa Schengen
Mengajukan visa Schengen bisa dilakukan dengan menggunakan asuransi perjalanan dari berbagai perusahaan terpercaya di Indonesia. Selama polis memenuhi syarat Uni Eropa yaitu limit medis minimal €30.000, mencakup evakuasi medis dan repatriasi, serta berlaku di seluruh negara Schengen, kedutaan akan menerimanya.
Penyedia Asuransi
|
Keunggulan Utama
|
|---|
Oona Insurance
|
Polis digital, pembelian online mudah
|
Allianz TravelPro
|
Penyedia internasional dengan jaringan global
|
AXA Smart Traveller
|
Dikenal dengan limit medis tinggi
|
Tokio Marine Travel Insurance
|
Perlindungan perjalanan internasional dan domestik
|
Zurich Travel Insurance
|
Opsi multi-trip tahunan untuk frequent flyer
|
Catatan: Semua penyedia di atas diakui untuk pengajuan visa Schengen selama polis memenuhi syarat minimum Uni Eropa. Perbedaan utama biasanya terletak pada premi, manfaat tambahan, jaringan rumah sakit rekanan, dan proses klaim. Karena itu, penting untuk tidak hanya melihat harga, tetapi juga kemudahan layanan dan reputasi perusahaan.
Dari banyaknya penyedia yang tersedia, Oona menjadi salah satu pilihan populer karena menawarkan kemudahan pembelian digital dan manfaat perlindungan yang sesuai dengan standar Schengen. Berikut contoh simulasi preminya untuk membantu Anda memperkirakan biaya.
Contoh Harga Premi Oona untuk Visa Schengen
Untuk memberi gambaran yang lebih konkret, berikut simulasi biaya premi dari Asuransi Perjalanan Oona untuk perjalanan single trip, solo traveller, 7 hari ke wilayah Schengen.
Plan
|
Premi (sebelum diskon)
|
Manfaat Utama
|
|---|
Business
|
Rp 620.625
|
Santunan kecelakaan hingga Rp 1,25 miliar, biaya pengobatan Rp 1 miliar, evakuasi & repatriasi sesuai biaya sebenarnya, santunan rawat inap hingga Rp 15 juta, serta biaya telepon darurat.
|
First
|
Rp 806.250
|
Santunan kecelakaan hingga Rp 1,5 miliar, biaya pengobatan Rp 2,5 miliar, evakuasi & repatriasi sesuai biaya sebenarnya, santunan rawat inap hingga Rp 22 juta, serta biaya telepon darurat.
|
Catatan: Tabel ini berdasarkan simulasi untuk single trip, solo traveller, durasi 7 hari ke wilayah Schengen. Premi dapat berbeda tergantung durasi, usia, dan plan yang dipilih. Promo atau diskon juga dapat memengaruhi harga akhir.
Melihat contoh preminya, tentu muncul pertanyaan: kenapa sebaiknya memilih Oona dibanding penyedia lainnya? Berikut keunggulan yang membuat Oona menonjol di antara produk sejenis.
Kenapa Pilih Oona untuk Visa Schengen?
Banyak pilihan asuransi perjalanan tersedia untuk memenuhi syarat visa Schengen, tetapi Oona punya keunggulan yang membuatnya lebih praktis dan kompetitif dibanding lainnya:
Keunggulan
|
Penjelasan
|
|---|
Diakui Kedutaan Schengen
|
Polis Oona sesuai standar Uni Eropa: cakupan medis ≥ €30.000, termasuk evakuasi dan repatriasi.
|
Proses 100% Online
|
Pembelian mudah melalui website, polis digital (PDF) langsung terkirim via email dan bisa dicetak untuk lampiran visa.
|
Harga Kompetitif
|
Mulai dari Rp286 ribu untuk perjalanan singkat ke wilayah Schengen, dengan opsi plan lebih lengkap sesuai kebutuhan, plus promo diskon berkala.
|
Manfaat Lengkap
|
Cakupan meliputi biaya medis, rawat inap, kehilangan bagasi, keterlambatan perjalanan, hingga perlindungan ekstra dengan limit miliaran rupiah di plan premium.
|
Klaim 24/7 Internasional
|
Layanan bantuan darurat tersedia kapan pun dan di mana pun Anda berada.
|
Catatan: Polis Oona dapat dipakai untuk pengajuan visa Schengen dan juga berlaku untuk perjalanan non-Schengen sesuai wilayah yang dipilih.
Dengan Oona, Anda tidak hanya memenuhi syarat formalitas visa, tapi juga mendapat perlindungan ekstra selama perjalanan. Praktis, transparan, dan ramah di kantong. Setelah menentukan plan yang pas, Anda bisa langsung membeli asuransi perjalanan Oona melalui website resmi kami. Prosesnya cepat, mudah, dan bisa dilakukan sepenuhnya online.
Tips Hemat Memilih Plan Asuransi Oona untuk Visa Schengen
Setiap pelancong punya kebutuhan dan bujet berbeda. Agar tidak over budget, Anda bisa sesuaikan plan asuransi Oona dengan jenis perjalanan yang Anda lakukan.
Jenis Perjalanan
|
Plan yang Direkomendasikan
|
Alasan
|
|---|
Perjalanan singkat (≤ 7 hari)
|
Business Plan
|
Sudah memenuhi syarat visa Schengen dengan harga hemat, perlindungan hingga Rp 1 M.
|
Perjalanan menengah
(8–15 hari)
|
First Plan
|
Limit lebih tinggi untuk biaya medis & evakuasi, cocok bagi traveler dengan itinerary padat.
|
Perjalanan panjang atau multiple country trip
|
First Plan
|
Memberikan batas perlindungan miliaran rupiah, termasuk kehilangan bagasi & keterlambatan perjalanan.
|
Catatan: Tabel ini hanya contoh rekomendasi umum berdasarkan simulasi polis Oona untuk perjalanan ke wilayah Schengen. Premi dan manfaat aktual dapat berbeda tergantung durasi, usia peserta, negara tujuan, serta plan yang dipilih. Pastikan selalu memeriksa detail polis sebelum pembelian.
Tips Hemat:
Gunakan promo diskon yang sering muncul di situs Oona, terutama menjelang musim liburan.
Pilih durasi polis sesuai rencana tinggal, hindari menambah hari yang tidak dibutuhkan.
Beli langsung dari website Oona agar tidak ada biaya tambahan dari pihak ketiga.
Dengan strategi ini, Anda bisa tetap memenuhi syarat visa tanpa harus membayar lebih dari yang Anda butuhkan.
Cara Membeli Asuransi Perjalanan Oona untuk Visa Schengen