30 April 2024    •   Stroke

Waspadai, 8 Penyebab Stroke dan Jenisnya!

Contents

Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa seseorang bisa mengalami stroke?

Stroke merupakan salah satu kondisi kesehatan serius yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang secara mendadak.

Meskipun sering kali terjadi secara tiba-tiba, stroke sebenarnya memiliki faktor penyebab yang dapat diidentifikasi dan diantisipasi, lho.

Lanntas, apa saja penyebab stroke? Yuk, bahas secara mendalam berbagai faktor penyebab stroke di bawah ini!

Faktor Penyebab Stroke

Stroke merupakan kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terhenti, yang mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak.

Gejala stroke bisa bervariasi dari kelemahan otot hingga gangguan bicara.

Oleh karena itu, memahami faktor penyebabnya menjadi penting, terutama bagi penderita stroke dan orang-orang yang berpotensi terkena stroke.

1. Obesitas

Salah satu alasan utama mengapa obesitas berkontribusi pada risiko stroke adalah karena dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Kelebihan berat badan membebani jantung dan membuat arteri tersumbat oleh lemak, yang akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, obesitas juga terkait dengan gangguan metabolisme seperti resistensi insulin dan peradangan kronis.

Kondisi-kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Untuk mengurangi risiko stroke, penting untuk mengelola berat badan dengan menerapkan gaya hidup sehat. 

2. Kebiasaan Merokok

Penyebab stroke berikutnya adalah kebiasaan merokok.

Merokok merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk stroke.

Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan penyebab utama stroke.

Selain itu, asap rokok juga dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan penumpukan lemak di arteri, dan membuat darah menjadi lebih kental.

Bahkan, paparan terus-menerus terhadap asap rokok (terutama bagi perokok pasif) juga meningkatkan risiko tersebut, lho.

3. Tingginya Tekanan Darah

Salah satu penyebab stroke adalah tingginya tekanan darah. 

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di otak menjadi rusak atau bahkan pecah, yang akhirnya dapat menyebabkan stroke.

Untuk itu, penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrolnya, seperti mengadopsi pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.

Jika tekanan darah kamu lebih tinggi dari 140/90, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

4. Mengidap Penyakit Jantung

Penyakit jantung dan stroke memiliki hubungan erat karena keduanya terkait dengan sistem peredaran darah dalam tubuh.

Gangguan pada jantung seperti detak jantung tidak teratur atau pembentukan gumpalan darah dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. 

5. Genetik

Faktor ini cukup berpengaruh pada risiko stroke seseorang.

Artinya, jika kamu memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke, risiko kamu untuk bisa mengalami kondisi serupa akan meningkat. 

Faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan risiko seseorang terkena stroke. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami riwayat kesehatan keluarga dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara teratur. 

6. Usia

Walaupun usia bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan, namun semakin tua seseorang biasanya semakin tinggi risiko mereka untuk mengalami stroke.

Ketika seseorang menua, risiko terserang stroke cenderung meningkat, terutama setelah usia 55 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tua seseorang, semakin penting untuk menyadari risiko stroke yang lebih tinggi dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.

7. Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi yang tidak terkontrol dapat menjadi faktor risiko serius untuk terjadinya stroke.

Ketika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, zat-zat berlemak ini dapat menumpuk di dinding-dinding pembuluh darah.

Seiring waktu, tumpukan tersebut dapat membentuk lapisan yang menyempitkan pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah yang lancar ke seluruh tubuh.

Akibatnya, sel-sel darah menjadi kesulitan untuk mengalir dengan baik, meningkatkan risiko terjadinya penyakit berbahaya seperti stroke.

8. Diabetes

 

Diabetes bisa menyebabkan stroke secara tidak langsung.

Orang yang memiliki diabetes biasanya lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi dan cenderung kelebihan berat badan.

Kedua kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke.

Selain itu, diabetes dapat merusak pembuluh darah sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke. 

Jenis-Jenis Stroke

Stroke dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya:

Stroke iskemik

Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyumbatan atau penyempitan.

Akibatnya, aliran darah ke otak menjadi terbatas atau bahkan terhenti.

Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. 

Stroke iskemik sendiri dapat dibagi lagi menjadi dua jenis:

  • Stroke Trombotik: Terjadi ketika pembuluh darah arteri tersumbat oleh bekuan darah atau trombus, yang dapat menghambat aliran darah.

  • Stroke Embolik: Terjadi ketika emboli, yaitu gumpalan darah atau benda asing lainnya terbawa oleh aliran darah menuju otak dan menyumbat pembuluh darah di sana.

Stroke hemoragik

Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan darah mengalir ke dalam jaringan otak.

Pendarahan ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pembuluh darah yang lemah, atau penggunaan obat pengencer darah.

Stroke hemoragik juga dibagi menjadi dua jenis:

  • Perdarahan Intraserebral: Terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak pecah dan menyebabkan darah bocor ke dalam jaringan otak.

  • Perdarahan Subarachnoid: Terjadi ketika pembuluh darah di permukaan otak pecah dan menyebabkan darah masuk ke dalam ruang di antara otak dan tengkorak.

Pertanyaan Seputar Penyebab Serangan Stroke

Berikut adalah beberapa pertanyaan tentang penyakit stroke:

Apa makanan penyebab stroke?

Makanan yang dapat meningkatkan risiko stroke adalah yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, gula tambahan, dan garam.

Contohnya adalah daging berlemak, telur kuning, minuman manis, makanan olahan, dan camilan asin.

Sebaliknya, makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan ikan berlemak dapat membantu mengurangi risiko stroke.

Apa perbedaan stroke sebelah kanan dan stroke sebelah kiri?

Perbedaan antara stroke sebelah kanan dan stroke sebelah kiri terletak pada area otak yang terkena dan dampaknya pada tubuh serta fungsi kognitif.

Berikut adalah perbedaannya:

  1. Lokasi Otak yang Terkena:

    • Stroke Sebelah Kanan: Terjadi ketika terjadi gangguan pada bagian kanan otak. Ini dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di sisi kanan otak.

    • Stroke Sebelah Kiri: Terjadi ketika terjadi gangguan pada bagian kiri otak. Ini dapat disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di sisi kiri otak.

  2. Dampak pada Tubuh:

    • Stroke Sebelah Kanan: Mempengaruhi tubuh bagian kiri, yang dapat menyebabkan lumpuh sebagian atau seluruhnya pada sisi tubuh kiri.

    • Stroke Sebelah Kiri: Mempengaruhi tubuh bagian kanan, yang dapat menyebabkan lumpuh sebagian atau seluruhnya pada sisi tubuh kanan.

  3. Dampak pada Fungsi Kognitif:

    • Stroke Sebelah Kanan: Dapat menyebabkan gangguan dalam memahami emosi, mengenali wajah, serta masalah dalam persepsi ruang dan waktu.

    • Stroke Sebelah Kiri: Dapat menyebabkan gangguan dalam berbicara, menulis, memahami angka, dan kemampuan berpikir logika dan penalaran.

Bagaimana cara mencegah stroke?

Mencegah stroke dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat, menjaga tekanan darah, mengontrol kadar kolesterol dan gula darah, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, serta menerapkan pola makan sehat dan aktifitas fisik rutin.

Penutup

Mengenali faktor penyebab stroke adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kita.

Pastikan Anda terlindungi dari risiko keuangan yang tak terduga dengan mendapatkan perlindungan asuransi stroke dari Oona. Dengan memahami faktor-faktor seperti obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, genetik, usia, kolesterol tinggi, dan diabetes, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya stroke.

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga kondisi kesehatan secara teratur, kita dapat mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kualitas hidup.

 

Related Posts

Hati-Hati, Kenali 5 Gejala Stroke dan Faktor Risikonya!

30 April 2024

newsImage

Waspadai, 8 Penyebab Stroke dan Jenisnya!

30 April 2024

newsImage

Stroke Iskemik: Pengertian, Gejala, dan Penyebabnya

30 April 2024

newsImage